Kamis, 25 Desember 2014

Pemetaan Hutan Bakau

Pemetaan adalah suatu kegiatan pengumpulan data lapangan, yang memindahkan keadaan sesungguhnya dilapangan (fakta) keatas kertas gambar atau kedalam peta dasar yang tersedia, yaitu dengan menggambarkan penyebaran dan merekonstruksi kondisi alamiah tertentu secara meruang, yang dinyatakan dengan titik, garis, symbol dan warna

Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan  organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.
Diperkirakan sekitar 89 spesies mangrove yang terdapat di dunia, yang terdiri dari 31 genus dan 22 famili. Untuk Indonesia di perkirakan ada sekitar 38 spesies yang tumbuh dan tersebar pada beberapa daerah, seperti Aceh, Riau, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya (Supriharyono, 2000).

Hutchinson (1965) mengatakan bahwa pada umumnya faktor-faktor abiotik membentuk garis batas luar dan didalam garis batas tersebut vegetasi dapat bertahan hidup, tetapi faktor-faktor lain dapat menyebabkan suatu vegetasi tidak hadir pada suatu tempat tertentu di dalam garis batas tersebut 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar